BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Kehidupan sekarang ini tingkat minat membaca semakin
menurun. Penurunan tersebut juga diimbangi oleh menurunnya tingkat pemahaman
siswa tentang apa yang dibaca. Akibatnya semakin sedikit ilmu pengetahuan yang
didapatkan siswa. Membaca merupakan suatu kegiatan interaktif untuk memetik
serta memahami arti atau makna yang terkandung didalam bahan tulis. Membaca
pemahaman adalah suatu proses memperoleh makna yang secara aktif melibatkan
pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki oleh pembaca dan dihubungkan
dengan isi bacaan. Sedangkan pembelajaran adalah upaya pembelajaran atau
membelajarkan siswa.
B. Rumusan masalah
Makalah “Pembelajaran Membaca Pemahaman”
ini akan mengkaji berbagai masalah, diantaranya :
1.
Apakah yang dimaksud membaca pemahaman ?
2.
Apa saja aspek-aspek membaca pemahaman ?
3.
Apa tujuan membaca pemahaman ?
4.
Bagaimana tingkatan membaca pemahaman ?
5.
Bagaimana langkah-langkah membaca
pemahaman ?
6.
Bagaimana pelaksanaan pembelajaran
membaca pemahaman dengan strategi PQ4R ?
7.
Apa kelebihan metode PQ4R dalam
pembelajaran membaca pemahaman ?
8.
Apa kekurangan metode PQ4R dalam
pembelajaran membaca pemahaman?
C. Tujuan
Makalah
“Pembelajaran Membaca Pemahaman” ini bertujuan untuk:
1.
Mengetahui devinisi membaca pemahaman.
2.
Mengatahui aspek-aspek membaca pemahaman
3.
Mengetahui tujuan membaca pemahaman
4.
Mengetahui tingkatan membaca pemahaman
5.
Mengetahui langkah-langkah membaca
pemahaman
6.
Menjelaskan pelaksanaan pembelajaran
membaca pemahaman dengan srtategi PQ4R
7.
Menjelaskan kelebihan strategi PQ4R
dalam pembelajaran membaca pemahaman.
8.
Menjelaskan kekurangan strategi PQ4R
dalam pembelajaran membaca pemahaman.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Membaca pemahaman sangat penting
dalam proses belajar. Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia pemahaman adalah
sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar. Menurut kamus
psikologi pemahaman berasal dari kata insight berarti wawasan, pengertian
pengetahuan yang mendalam atau suatu pengertian pengetahuan yang mendalam atau
penilaian yang beralasan mengenai rekasi-reaksi pengetahuan atau kecerdasan dan
kemampuan yang dimiliki seseorang.
Menurut Nana
Sudjana (1992:
24) menyatakan bahwa pemahaman dapat dibedakan kedalam 3 kategori, yaitu :
1.
tingkat terendah adalah pemahaman
terjemahan, mulai dari menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, mengartikan
dan menerapkan prinsip-prinsip
2.
tingkat kedua adalah pemahaman
penafsiran yaitu menghubungkan bagian-bagian terendah dengan yang diketahui
berikutnya atau menghubungkan beberapa bagian grafik dengan kejadian,
membedakan yang pokok dengan yang tidak pokok
3.
tingkat ketiga merupakan tingkat
pemaknaan ektrapolasi.
Membaca pemahaman adalah pemahaman arti
atau maksud dalam suatu bacaan melalui tulisan. Definisi ini sangat menekankan
pada dua hal yang pokok dalam membaca, yaitu bahasa itu sendiri dan simbol
grafik tulisan yang menyajikan informasi yang berwujud bacaan (Lado dalam
Nurhadi, 1987:222)
Dari pendapat definisi
tersebut, dapat disimpulkan bahwa membaca pemahaman adalah membaca suatu bacaan, dapat menerjemahkan
bacaan tersebut agar lebih mudah dipahami serta dapat memahami ide pokok dan
dihubungkan dengan implikasi dan konsekuensinya.
B. Aspek-Aspek Membaca Pemahaman
Aspek-aspek
dalam membaca pemahaman meliputi:
1.
Memahami pengertian sederhana
2.
Memahami signifikansi atau makna (
maksud dan tujuan pengarang relevansi/keadaan kebudayaan, reaksi pembaca)
3.
Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk)
4.
Kecepatan membaca yang fleksibel, yang
mudah disesuaikan dengan keadaan (Broughton dalam H.G. Tarigan, 1986:12)
C. Tujuan Membaca Pemahaman
Kegiatan membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan
yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam serta pemahaman
tentang apa yang dibaca. Membaca pemahaman didefinisikan sebagai salah satu
macam membaca yang bertujuan memahami isi bacaan (Sujanto dalam Nurhadi,
1987:222).
Tujuan membaca pemahaman adalah untuk memperoleh
sukses dalam pemahaman penuh terhadap argumen-argumen yang logis, urutan-urutan
etoris atau pola-pola teks, pola-pola simbolisnya, nada-nada tambahan yang
bersifat emosional dan juga sarana-sarana linguistik yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan (H.G. Tarigan, 1986:36).
Selain tujuan, ada pula prinsip-prinsip membaca
pemahaman menurut McLaughlin dan Allen dalam Farida Rahim, mengemukakan sebagai
berikut:
- Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial.
- Keseimbangan kemahiraksaraan adalah kerangka kerja kurikulum yang membantu perkembangan pemahaman.
- Guru membaca yang profesional (unggul) mempengaruhi belajar siswa.
- Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif dalam proses membaca.
- Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna.
- Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks pada berbagai tingkatan kelas.
- Perkembangan kosakata dan pembelajaran mempengaruhi pemahaman membaca.
- Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman.
- Strategi dan keterampilan membaca bisa diajarkan.
- Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca pemahaman (McLaughlin dan Allen dalam Farida Rahim, 2008:3-4)
D. Tingkatan Membaca Pemahaman
Empat tingkatan atau kategori pemahaman membaca,
yaitu literal, inferensial, kritis, dan kreatif (Burns dan Roe; Rubin; dan
Syafi’ie dalam Hairuddin, dkk, 2008).
1.
Pemahaman literal adalah kemampuan
memahami informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Pemahaman
literal merupakan pemahaman tingkat paling rendah. Pemahaman literal dibutuhkan
dalam proses pemahaman bacaan secara keseluruhan. Pemahaman literal merupakan
prasyarat bagi pemahaman yang lebih tinggi (Burns dan Roe dalam Hairuddin, dkk,
2008).
2.
Pemahaman inferansial adalah kemampuan
memahami informasi yang dinyatakan secara tidak langsung (tersirat) dalam teks.
Memahami teks secara inferensial berarti memahami apa yang diimplikasikan oleh
informasi-informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks. Dalam hal ini,
pembaca menggunakan informasi yang dinyatakan secara eksplisit dalam teks,
latar belakang pengetahuan, dan pengalaman pribadi secara terpadu untuk membuat
dugaan atau hipotesis.
3.
Pemahaman kritis merupakan kemampuan
mengevaluasi materi teks. Pemahaman kritis pada dasarnya sama dengan pemahaman
evaluatif. Pembaca membandingkan informasi yang ditemukan dalam teks dengan
norma-norma tertentu, pengetahuan, dan latar belakang pengalaman pembaca untuk
menilai teks.
4.
Pemahaman kreatif merupakan kemampuan
untuk mengungkapkan respon emosional dan estetis terhadap teks yang sesuai
dengan standar pribadi dan standar profesional. Pemahaman kreatif melibatkan
seluruh dimensi kognitif membaca karena berkaitan dengan dampak psikologi dan
estetis teks terhadap pembaca. Dalam pemahaman kreatif, pembaca dituntut
menggunakan daya imajinasinya untuk memperoleh gambaran baru yang melebihi apa
yang disajikan penulis (Hafni dalam Hairuddin, dkk, 2008).
E. Langkah-langkah Membaca Pemahaman
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam membaca,
yaitu:
1.
menentukan tujuan membaca
2.
preview artinya membaca selayang pandang
3.
membaca secara keseluruhan isi bacaan
dengan cermat sehingga kita dapat menemukan ide pokok yang tertuang dalam
setiap paragrafnya
4.
mengemukakan kembali isi bacaan dengan
menggunakan kalimat dan kata-kata sendiri (Suyatmi, 2000:45)
F. Pelaksanaan Pembelajaran Membaca
Pemahaman PQ4R
Pelaksanaan membaca pemahaman dapat diterapkan dalam
berbagai tingkan sekolah. Membaca pemahaman dapat menggunakan berbagai metode,
diantaranya SQ3R, skema, posse, savi, PQ4R dan lainnya. Akan tetapi, di sini
akan mengkaji membaca pemahaman dengan metode PQ4R.
Kegiatan membaca PQ4R meliputi beberapa diantaranya
:
a.
Preview
(membaca sekilas dengan cepat)
Pada
strategi awal ini membaca dilakukan dengan sekilas dan cepat. Pembaca hanya
tertuju pada judul bacaan, topik, kalimat utama, kalimat awal dan akhir
paragraf, ringkasan bacaan dan ide pokok yang akan menjadi intisari pembahasan.
Selain itu dapat dengan memeriksa setiap halaman dengan cepat dan membaca satu
atau dua kalimat disalah satu paragraf yang ada untuk menemukan gambaran dari
teks tersebut.
b.
Question (merumuskan pertanyaan)
Pertanyaannya
dapat menggunakan rumusan 5W+1H, apabila akhir bacaan telah terdapat pertanyaan
bacalah pertanyaan tersebut terlebih dahulu. Sebuah pengalaman menunjukkan
bahwa, apabila seseorang membaca untuk menjawab pertanyaan, maka pembaca akan
berhati-hati dalam membaca.
c.
Read (membaca)
Pada langkah ini
mahasiswa membaca secara aktif, cermat serta teliti untuk menjawab pertanyaan.
Selain diharapkan untuk membuat catatan kecil tentang teks yang dibaca.
d.
Reflek (refleksi)
Memahami
informasi yang dipresentasikan dengan cara antara lain:
1)
Menghubungkan hal tersebut dengan hal
yang diketahui
2)
Mengaitkan sub-sub topik dalam teks dengan
konsep-konsep atau prinsip-prinsip utama
3)
Memecahkan kontradiksi yang ada dalam
teks
4)
Gunakan materi untuk memecahkan masalah
pada pengajaran tersebut
e.
Recite (Tanya jawab sendiri)
Pada
langkah ini, diminta untuk mengingat kembali informasi yang telah dipelajari
dengan butir-butir penting dengan suara yang nyaring dengan cara menanyakan dan
menjawab pertanyaan tanpa melihat bahan bacaan.
f.
Review (mengulang secara menyeluruh)
Ini
merupakan langkah terakhir dari PQ4R. Pada langkah ini, kegiatannya adalah
mengulang secara menyeluruh. Pembaca aktif meninjau pertanyaan yang telah
dijawab dan membaca intisari yang telah dibuat pada langkah sebelumnya dan
menjawab kembali pertanyaan yang masih ragu pada jawaban dari pertanyaan.
G. Keunggulan Membaca Pemahaman dengan
Metode PQ4R
Penerapan membaca pemahaman dengan metode PQ4R
memiliki kelebihan meliputi :
1.
Sangat tepat digunakan dalam pengajaran
pengetahuan yang bersifat deklaratif berupa konsep-konsep, definisi,
kaidah-kaidah, dan pengetahuan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Dapat membantu daya ingat lemah untuk
menghafal konsep-konsep pelajaran.
3.
Mudah diterapkan pada semua jenjang
pendidikan.
4.
Mampu meningkatkan kemampuan dalam
keterampilan bertanya dan mengkomunikasikan pengetahuannya.
5.
Dapat menjangkau materi pelajaran dalam
cakupan yang luas.
H. Kekurangan Membaca Pemahaman dengan
Metode PQ4R
Kelemaham PQ4R meliputi
:
1.
Tidak tepat diterapkan pada pengajaran
pengetahuan yang bersifat prosedural seperti pengetahuan keterampilan.
2.
Sangat sulit dilaksanakan jika sarana
seperti buku tidak tersedia.
3.
Tidak efektif dilaksanakan pada kelas
dengan jumlah yang terlalu besar karena bimbingan guru tidak maksimal terutama
dalam merumuskan pertanyaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Makalah ini dapat disimpulkan bahwa membaca
pemahaman adalah membaca suatu bacaan, dapat menerjemahkan bacaan tersebut agar
lebih mudah dipahami serta dapat memahami ide pokok dan dihubungkan dengan
implikasi dan konsekuensinya. Aspek-aspek dalam membaca pemahaman meliputi memahami
pengertian sederhana, memahami signifikansi atau makna, evaluasi atau penilaian,
dan kecepatan membaca yang fleksibel.
Kegiatan membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan
yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang mendalam serta pemahaman
tentang apa yang dibaca. Ada empat tingkatan atau kategori pemahaman membaca,
yaitu literal, inferensial, kritis, dan kreatif. Dalam membaca pemahaman ada langkah-langkah
yang perlu dilakukan dalam membaca, yaitu menentukan tujuan membaca, preview, membaca
secara keseluruhan isi bacaan dengan cermat, dan mengemukakan kembali isi
bacaan dengan menggunakan kalimat dan kata-kata sendiri
Pelaksanaan membaca pemahaman dapat menggunakan berbagai
metode, salah satunya metode PQ4R, yaitu Preview, Question, Read, Reflek, Recite, dan Review.
Membaca pemahaman dapat diterapkan dalam berbagai
jenjang pendidikan, karena mudah dipahami dan efisien. Penerapan membaca
pemahaman dengan metode PQ4R memiliki kelebihan, yaitu sangat tepat digunakan
dalam pengajaran pengetahuan yang bersifat deklaratif, dapat membantu daya
ingat lemah, mudah diterapkan pada semua jenjang pendidikan, mampu meningkatkan
kemampuan dalam keterampilan bertanya dan mengkomunikasikan pengetahuannya, dapat
menjangkau materi pelajaran dalam cakupan yang luas. Selain kelebihan PQ4R juga
memiliki kelemahan, yaitu tidak tepat diterapkan pada pengajaran pengetahuan
yang bersifat prosedural, sangat sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku
mahasiswa tidak tersedia, dan tidak efektif dilaksanakan pada kelas dengan
jumlah yang terlalu besar.
B. Saran
Sebagai
seorang manusia yang wajib menuntut ilmu tentu membaca adalah kunci utamanya.
Dalam membaca dituntut kepahaman akan simbol-simbol lisan yang dibaca. Selain
kepahaman diperlukan pula daya ingat yang kuat untuk menguasai ilmu. Oleh
karena itu, membacalah dengan seksama dan buatlah cacatan kecil untuk selalu
mengingat.
DAFTAR PUSTAKA
Elle.2006. “PQ3R”. http//www.myellaa.blogspot.com. Diakses tanggal 8
Oktober 2012
Hairuddin, dkk.2008. Pengajaran Bahasa Indonesia. Jakarta :
Dirjen Dikti dan Depdikbud
Ian.2010.”Pengertian Pemahaman”. http://www.slideshare.net. Diakses tanggal
8 Oktober 2012
Nana, Sudjana.1992. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Nurhadi.1987. Membaca cepat dan Efektif. Bandung : Sinar Baru
Rahim, Farida.2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara
Suyatmi. Yant, Mudiyanto.1998. Buku Pegangan Kuliah FKIP-PBS Indonesia. Surakarta
: Universitas Sebelas Maret
Tarigan, Hendry Guntur.1986. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Angkasa : Bandung
0 Response to "Makalah Pembelajaran Membaca Pemahaman"
Posting Komentar