Tugas Akhir Teori Menulis


FOTO









SEMUA TENTANG AKU
            Perkenalkan namaku Laila Fitri Nur Hidayah, biasa dipanggil Laila. Dari nama tersebut sudah jelas aku adalah seorang perempuan. Nama indah itu dalam bahasa Arab artinya malam suci (hari raya) cahaya petunjuk, maksud ayah ibu memberiku nama itu ialah karena saat aku lahir adalah saat yang penuh keajaiban malam. Menurut cerita ibu, dulu tanggal 19-20 Februari 1995 saat itu bulan Ramadhan dan malam lailatul qodar jam 11 malam sampai jam 1 pagi proses kelahiranku. Saat itu ibu tidak mengira akan melahirkan karena sebelumnya sudah periksa dan belum waktunya lahir.
Ketika perut ibu sakit, listrik langsung padam, ayah ketakutan karena saat itu di rumah hanya ada ayah, ibu, dan kedua kakakku yang saat itu masih SMP. Ayah langsung berlari meminta pertolongan tetangga. Ketika itu kondisi ibu tidak memungkinkan untuk dibawa ke bidan, akhirnya ayah pergi ke bidan dan memintanya untuk datang ke rumah. Ibu bidan pun kaget dan tidak percaya. Malam itu gerimi dan listrik pun padam, namun Allah menampakkan kebesarannya. Di kamar tempat aku lahir ada genting dari kaca, saat itu walaupun gerimis tapi ada cahaya bulan yang sangat terang kata orang jawa “padang bulan”. Aku lahir di bawah cahaya bulan dan lilin kecil. Anehnya setelah aku lahir dan aku menangis kata tetanggaku saat itu pula listrik hidup kembali. Itulah kisah asal mula namaku. Hal yang lucu ialah setelah aku tumbuh besar, ibu bidan yang membantu kelahiranku tetap mengingatku karena menurutnya saat itu benar-benar berkesan.
Setelah mengetahui cerita namaku, sekarang aku akan bercerita tentang apa yang aku alami setelah aku lahir. Aku tinggal di kampung kecil di desa yang asri yaitu JAPAN alias Jaten, Pandeyan, tepatnya Jaten Rt/1 Rw/6, Pandeyan, Ngemplak, Boyolali. Akan tetapi jangan salah, menurut peta walaupun tempat tinggalku termasuk kawasan Boyolali tapi Boyolali Timur dan perbatasan dengan Surakarta. Jadi aku tumbuh dan hidup di lingkungan Surakarta atau lebih kerennya disebut Solo. Aku bersekolah di Solo dan teman-temanku rata-rata orang Solo. Selama aku mengeyam pendidikan yang berkesan ialah umurku atau tahun lahirku. Aku lebih muda setahun dari rata-rata temanku sekelas, itulah sebabnya aku sering dipanggil adik dan kadang psikologiku seperti anak-anak.
Jika ditanya hobi, aku sendiri juga bingung hobiku apa. Aku suka banyak hal seperti hal religi, olah raga, jalan-jalan alam, debat, tampil di depan umum tapi aku juga suka bekerja dibalik layar, dan aku suka banyak teman walau kadang aku sendiri tidak hafal namanya. Intinya aku hobi dengan hal yang menantang, berjiwa sosial, dan aku tidak suka menjadi orang pasif. Jika menggunakan kata hobi dengan artian sesuatu yang dilakukan terus menerus dengan perasaan senang, dan jika tidak dilakukan seperti merasa ada yang kurang maka hobiku setiap hari yaitu belajar dan membaca Al-Quran. Apa saja hobiku yang terpenting itu akan bermanfaat bagiku dan orang lain.
Aku mempunyai karakter/ kepribadian/ sifat unik. Banyak teman-temanku yang bingung tentang aku.  Aku lebih suka bersikap dengan memandang dengan siapa aku berinteraksi, di mana, kapan serta bagaimana situasi dan kondisinya. Ada cerita, beberapa waktu yang lalu tidak sengaja aku bertemu dengan teman mentoring, teman batminton, dan teman sekelas dulu saat SMA. Aku menyapa mereka dan mereka menanggapi dengan cara yang berbeda. Temanku mentoring manjawab salamku, teman batminton menjawab salam dan berjabat tangan ala atlet, dan temanku sekelas menjawab salam dengan nada intelektual. Mereka lalu saling heran dan bertanya ‘Laila, kenapa kamu berubah?’, aku hanya diam dan mereka berdebat tentang aku. Teman mentoring mengatakan aku pendiam, religius, ahli tilawah, pintar kultum dan lain sebagainya. Temanku batminton mengatakan aku anak tomboi dan susah diam. Sedangkan temanku sekelas mengatakan aku ilmuan, suka adu argumen, dan seterusnya. Dari sekian pendapat itu mereka sependapat jika mengatakan aku tidak suka dandan seperti kebayakan perempuan, aku religi dalam artian tidak mau bersentuhan dengan laki-laki, dan aku menolak hukum pacaran itu halal.  
            Jadi, karakterku yang mana ?
            Jawabanya, itu semua karakterku. Jangan memandang satu-persatu, tapi lihatlah sebagai suatu kesatuan utuh. Karakter manusia tidak hanya pendiam dan aktif saja. Karakter manusia bermacam-macam dan tidak terbatas, mungkin karakterku inilah salah satunya. Bukan berarti aku orang yang tidak punya pendirian tapi aku orang yang bersikap dengan perhitungan. Tanpa sadar banyak orang yang melakukan hal yang sama. Misalnya ketika membawakan acara yang berkabung, jika karakternya periang tetap saja dia harus bersikap tenang dan pendiam. Bisa dipahami ?
Lanjut dengan hal terakhir, yaitu kelebihan dan kekuranganku. Pertama yaitu kelebihan. Apapun yang aku lakukan, aku akan melakukan yang terbaik. Itulah yang menjadi prinsipku sejak awal dan aku tidak pernah ragu karena apapun yang aku lakukan dan apa yang menjadi pilihanku, aku yakin itulah yang terbaik dari Allah SwT. Aku mempunyai banyak kelebihan karena aku selalu melakukan yang terbaik, diantaranya tilawah, kultum, tidato, puisi, mengarang karya sastra, menggambar, debat, batminton, dan menjadi psikiater yang handal untuk orang-orang bermasalah serta masih banyak lagi yang lain. Selama orang lain bisa, aku pun juga bisa. Akan tetapi, ada satu hal yang aku hindari yaitu bernyanyi. Selain karena aku tidak terlalu suka mendengarkan lagu, aku juga cukup sadar diri kalau suaraku kecil dan nyaring. Kata orang jawa itu ‘cempreng’. 
Sebagai manusia yang tidak sempurna pastinya banyak kekurangan. Tetapi kekurangan itu aku jadikan kelebihanku. Diantaranya seperti yang aku sebutkan sebelumnya bahwa suaraku kecil dan nyaring tapi itu cocok untuk tilawah. Kemudian aku tidak bisa mengucapkan huruf ‘R’, itu aku jadikan sebagai kelebihanku dalam bersosialisasi dan itulah ciri khasku. 

TOKOH IDOLA
            Tokoh idolaku ialah wanita muslimah, berbakti kepada orang tua dan suami, serta sayang kepada anak-anaknya. Siapa lagi kalau bukan IBU. Perkenalkan nama ibuku Siti Asiyah, namanya indah seindah orangnya. Ibuku cantik dengan badan sekitar dua setengah lipat dari badanku. Aku sangat sayang  dengan ibuku. Aku sering bercanda dengannya di rumah, tapi sering juga terkena marahnya di rumah. Setiap hari, setiap saat selalu wajahnya yang ingin aku pandangi. Aku mengidolakannya karena ibuku selain ibu yang hebat di rumah beliau juga wanita karir yang aku banggakan.
            Ibuku bekerja sebagai seorang kepala sekolah. Wanita yang menjadi pemimpin bagiku itu luar biasa dan aku ingin menjadi sepertinya. Selain berjiwa pemimpin ibuku sangat sayang kepadaku walau aku masih punya satu adik dan dua kakak. Saat aku sakit ibuku yang merawatku, saat aku susah kepadanya aku meminta saran. Ibuku selalu memberikanku nasehat-nasehat bijak, mengajariku mengatasi berbagai masalah dengan doa, dan menjadikanku seperti saat ini. Aku tidak ingin mengecewakannya, aku tidak akan membuatnya bersedih, inilah anakmu ibu yang akan membuatmu tersenyum bangga.

HARAPAN DAN KEINGINAN
            Aku ingin kuliah dengan sungguh-sungguh dan bisa lulus lebih cepat agar aku bisa menjadi sarjana termuda dan segera melanjutkan S2 dengan target IP sempurna 4 untuk setiap semester. Harapanku ialah selalu membahagiakan kedua orang tua dan tidak membuatnya bersedih karena aku. Aku juga berdoa untuk seluruh umat nabi Muhammad SAW diberikan yang terbaik untuk semuanya. Amin. Itu adalah keinginan dan harapanku untuk orang lain. Sedangkan keinginan dan harapanku untuk diri sendiri ialah aku ingin agar tetap berada di jalan Allah dan diberkahi rahmat serta hidayah disetiap langkah hidup yang aku jalani.

1 Response to "Tugas Akhir Teori Menulis"

  1. Media Jawa says:
    17 Juli 2013 pukul 17.04

    Hay salam kenal ^_^
    mampir blog saya juga ya? ditunggu kunjungannya

Posting Komentar